SuaraPemalang.com [JAKARTA] – Direktur Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani mengundang awak media nasional untuk meninjau langsung Gudang dan Sentra Pengolahan Beras BULOG Sunter, Jakarta Utara, pada Sabtu. 6 September 2025.
Langkah ini dilakukan untuk menunjukkan secara transparan proses perawatan dan pemeliharaan beras di gudang BULOG, sekaligus memastikan publik mendapatkan informasi yang jelas mengenai kualitas beras yang disalurkan ke masyarakat.
Rizal menegaskan, jajaran BULOG secara konsisten melaksanakan pemeriksaan beras mulai dari harian, mingguan, bulanan hingga triwulanan.
“Prinsip kami jelas, negara harus memberikan yang terbaik untuk rakyatnya. Maka BULOG menjaga kualitas beras dengan pemeliharaan ketat agar beras yang diterima masyarakat benar-benar layak konsumsi dan sehat,” ujarnya.
Proses pemeliharaan beras dilakukan melalui sejumlah tahapan, mulai dari pemeriksaan awal saat pemasukan di gudang, pemeriksaan berkala kualitas beras, menjaga sanitasi gudang, spraying, hingga fumigasi jika ditemukan indikasi serangan hama.
Dalam proses distribusi, BULOG juga menerapkan prinsip FIFO (First In, First Out) dan FEFO (First Expired First Out).
Jika ditemukan penurunan mutu, BULOG segera melakukan tindakan seperti fumigasi ulang, pemisahan, atau pengolahan kembali dengan mesin pemilah modern untuk memastikan hanya beras layak konsumsi yang disalurkan ke masyarakat.
Sementara beras yang tidak layak konsumsi dialihkan untuk kebutuhan industri lain, seperti pakan, sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia.
Saat ini, kapasitas gudang BULOG di Jakarta mencapai 355.200 ton, tersebar di 74 gudang dengan kapasitas rata-rata 3.000 ton per gudang. Jumlah tersebut merupakan bagian dari total cadangan beras pemerintah sebesar 3,9 juta ton.
Beras disalurkan secara massif melalui berbagai jalur, mulai dari pedagang pasar tradisional, koperasi, lembaga pemerintah, sinergi dengan TNI-Polri, outlet binaan BUMN, Rumah Pangan Kita (RPK), hingga ritel modern. Kolaborasi pentahelix ini memungkinkan BULOG mempercepat distribusi guna memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh Indonesia.
Hingga saat ini, BULOG telah menyalurkan lebih dari 327 ribu ton beras SPHP dari total penugasan 1,5 juta ton dengan dukungan penuh pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, BUMN, serta para pengecer pasar.
Rizal menegaskan bahwa BULOG berperan sebagai operator pelaksana kebijakan pangan, sementara regulasi ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) serta melalui Rakortas yang dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Pangan.
BULOG pun menyiapkan beras sesuai penugasan pemerintah, baik beras medium dengan kadar broken maksimal 25 persen maupun beras premium dengan kadar broken maksimal 15 persen.
“BULOG akan terus menjaga kualitas beras, nama baik negara, dan berkomitmen penuh memberikan yang terbaik bagi bangsa dan masyarakat Indonesia,” tutup Rizal.
***