Menu

Mode Gelap
OPD Keroyokan, Hijaukan Pemalang.! Ratusan Pohon Tabebuya Warnai Dua Ruas Jalan Bukan Sekadar Kontes, Duta GenRe Pemalang 2025 Fokus Lawan Stunting Gus Harun Ajak Insan Pers dan UMKM Bersinergi Tingkatkan PAD Melalui Sektor Pariwisata PDF Fest 2025: TP PKK dan Dekranasda Pemalang Gaungkan Cinta Batik Lokal Pemkab Pemalang Tanam 134 Ribu Mangrove dalam Gerakan “Mageri Segoro” 2025 Bupati Anom Buka Seminar Hari Santri Nasional 2025: Santri Harus Jadi Teladan Membangun Peradaban

Berita

Bantuan Ditolak, PWI-LS Kritik Pemda Pemalang Tidak Netral

badge-check


					Bantuan Ditolak, PWI-LS Kritik Pemda Pemalang Tidak Netral Perbesar

SuaraPemalang.com|Pemalang – Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang patut dipertanyakan kinerjanya dalam menangani konflik antara FPI dan PWI-LS di Pegundan, Petarukan. Bantuan uang pengobatan senilai Rp 21.647.000 yang diberikan kepada korban bentrokan berdarah justru ditolak oleh PWI-LS karena dianggap sebagai bentuk pencitraan murahan.

Pada hari Senin, 4 Agustus 2025, di kabupaten Pemalang, Ketua PWI-LS Pemalang, Wahyudin, melalui juru bicara Divisi Seni dan Budaya, Andi Rustono, dengan tegas menyatakan bahwa PWI-LS tidak membutuhkan bantuan yang penuh kepentingan politik.

Langkah Pemda yang menggelar konferensi pers sebelum memberikan bantuan kepada korban juga dikecam keras oleh Andi. Menurutnya, hal tersebut tidak tulus dan hanya menunjukkan ambisi Bupati mempertahankan citra di tengah krisis sosial.

Kehadiran Bupati Pemalang di atas panggung Tabligh Akbar bersama Habib Rizieq juga dipertanyakan karena menunjukkan keberpihakan yang terang-terangan. PWI-LS Pemalang menyerukan agar Bupati bersikap lebih bijak, netral, dan fokus pada penyelesaian konflik secara adil.

Dalam situasi seperti ini, Bupati seharusnya menjadi penengah, bukan mempertegas posisi di tengah masyarakat yang sedang terbelah. PWI-LS Pemalang berharap Bupati dapat memperbaiki diri dan fokus pada penyelesaian konflik secara adil, bukan terjebak dalam politik pencitraan yang tidak berguna.

Dengan demikian, masyarakat dapat merasa aman dan terlindungi, bukan malah semakin terbelah dan kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah. Maka dari itu, Bupati Pemalang harus lebih bijak dalam menangani konflik dan tidak terjebak dalam politik pencitraan yang tidak berguna.

Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang harus lebih fokus pada penyelesaian konflik secara adil dan tidak mempertegas posisi di tengah masyarakat yang sedang terbelah. Dengan demikian, masyarakat dapat merasa aman dan terlindungi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

OPD Keroyokan, Hijaukan Pemalang.! Ratusan Pohon Tabebuya Warnai Dua Ruas Jalan

17 Oktober 2025 - 13:14 WIB

Bukan Sekadar Kontes, Duta GenRe Pemalang 2025 Fokus Lawan Stunting

16 Oktober 2025 - 16:30 WIB

Gus Harun Ajak Insan Pers dan UMKM Bersinergi Tingkatkan PAD Melalui Sektor Pariwisata

15 Oktober 2025 - 16:37 WIB

PDF Fest 2025: TP PKK dan Dekranasda Pemalang Gaungkan Cinta Batik Lokal

15 Oktober 2025 - 16:01 WIB

Pemkab Pemalang Tanam 134 Ribu Mangrove dalam Gerakan “Mageri Segoro” 2025

15 Oktober 2025 - 13:04 WIB

Trending di Berita