SuaraPemalang.com – Visi Pemalang Bercahaya kini menjelma nyata. Melalui peresmian Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (RPPA) di Kecamatan Ampelgading,
Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos KBPP) menegaskan komitmennya bahwa perempuan dan anak tidak boleh berjalan sendiri menghadapi kekerasan.
Di tengah semangat membangun daerah yang ramah dan berkeadilan, langkah nyata diambil Dinsos KBPP Kabupaten Pemalang. Pada Jumat (10/10/2025), lembaga ini meresmikan Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (RPPA) di Kecamatan Ampelgading.

Tak sekadar seremoni, kegiatan ini dirangkai dengan Peningkatan Kapasitas Fasilitator Masyarakat RPPA, yang diikuti 40 peserta lintas sektor — mulai dari unsur pemerintah, TNI-Polri, PKK, Puskesmas, Puskesos, Paralegal, Forum Anak, hingga tokoh masyarakat.
Camat Ampelgading, Prasetyo Widyatmoko, menyampaikan bahwa keberadaan RPPA adalah bentuk kolaborasi nyata untuk memperkuat sistem perlindungan di tingkat kecamatan.
“RPPA menjadi wadah kolaborasi untuk mencegah dan menangani kekerasan secara cepat dan terpadu,” ujarnya.
Sebagai wujud dukungan konkret, pihak kecamatan juga telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Camat sebagai dasar operasional RPPA.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Dinsos KBPP), Triyatno Yuliharso, menegaskan pentingnya peran fasilitator masyarakat sebagai garda terdepan perlindungan.
“Fasilitator masyarakat berperan dalam deteksi dini dan menjadi penghubung layanan bagi korban kekerasan,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi D DPRD Kabupaten Pemalang, H. Nuryani dan Mokhamad Safi’i, hadir sebagai narasumber. Keduanya menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mencegah kekerasan.
“RPPA harus menjadi rumah aman bagi perempuan dan anak,” tegas H. Nuryani.
“Pencegahan dimulai dari kesadaran masyarakat,” tambah Mokhamad Safi’i.
Langkah ini bukan semata membangun fasilitas, melainkan menumbuhkan gerakan sosial untuk menjaga sesama. Dinsos KBPP berharap RPPA dapat menjadi sistem perlindungan yang responsif, berkelanjutan, dan menjangkau hingga ke desa-desa, selaras dengan semangat Pemalang Bercahaya — Bersih, Cakap, Handal, dan Mulya.
RPPA Ampelgading menjadi pengingat bahwa perlindungan bukan sekadar tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Dari kecamatan kecil ini, harapan besar tumbuh: agar tidak ada lagi perempuan dan anak yang harus menanggung luka sendirian.
***