SuaraPemalang.com – Sebanyak 512 pecinta bonsai dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Lapangan Puri Praja, Kelurahan Mulyoharjo, Pemalang, untuk mengikuti Pameran dan Kontes Bonsai Nasional Tahun 2025.
Bertajuk “Pesona Bonsai Pemalang Bercahaya.” Acara bergengsi tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Pemalang Anom Widiyantoro, Sabtu 4 Oktober 2025.
Dalam sambutannya, Bupati Pemalang menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan pameran bonsai berskala nasional ini.

Dirinya menilai kegiatan tersebut tidak hanya mempererat silaturahmi antarpecinta bonsai, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
“Kami bangga kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan di Pemalang dan langsung dihadiri oleh Ketua PPBI Pusat. Melalui kegiatan positif seperti ini, banyak hal yang dapat kita capai. Menjadi pegiat bonsai bukan sekadar hobi semata, tetapi juga dapat menjadi bagian dari ekonomi kreatif dan mempererat persaudaraan,” ujar Anom.
Bupati Anom juga berharap kegiatan tersebut dapat menjadi sarana promosi wisata daerah serta mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Pemalang.
Sementara itu, Ketua Panitia Pameran Bonsai Pemalang Bercahaya, Fikri Hanafi, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi ajang prestisius bagi para pegiat bonsai dari berbagai daerah.
“Jumlah peserta mencapai 512 orang, yang datang dari berbagai daerah, termasuk Jawa Timur, DIY, dan Jawa Barat,” ungkap Fikri.
Kehadiran para pecinta bonsai dari luar daerah menunjukkan tingginya antusiasme terhadap pameran ini sekaligus memperkuat posisi Pemalang sebagai salah satu daerah yang aktif dalam pengembangan seni bonsai di Indonesia.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Pusat Alex Tangkulung, Ketua TP PKK Kabupaten Pemalang dr. Noor Faidzah Maenoffie, Ketua PPBI Pemalang Ranto, serta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Di sela-sela pameran, tampak para pengunjung menikmati deretan bonsai yang ditata rapi di bawah rindangnya pepohonan. Beberapa pengunjung bahkan tampak berfoto bersama karya bonsai berusia puluhan tahun yang menjadi pusat perhatian.
Suasana penuh keakraban terasa di antara peserta dan pengunjung, seolah seni bonsai telah menjadi bahasa universal yang menyatukan berbagai kalangan.
Bagi sebagian peserta, merawat bonsai bukan sekadar seni mengatur ranting dan daun, tetapi juga wujud kesabaran dan ketekunan. Seperti halnya bonsai yang tumbuh perlahan namun pasti,
Semangat para pecinta bonsai di Pemalang juga terus tumbuh, menghadirkan keindahan dan harapan baru bagi geliat ekonomi kreatif daerah.
***