SuaraPemalang.com – Upaya pemerintah daerah dalam menekan angka kemiskinan terus dilakukan melalui berbagai program nyata.
Salah satunya, penyaluran bantuan renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang kali ini diterima oleh empat warga Desa Randudongkal, Kecamatan Randudongkal, Jumat 10 Oktober 2025.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Pemalang, Nurkholes, didampingi Ketua Baznas Pemalang, Agus Nurkholis, serta jajaran Pemerintah Desa Randudongkal.

Selain uang tunai untuk renovasi rumah, para penerima manfaat juga mendapatkan alat kesehatan dan paket sembako dari Pemdes setempat.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Nurkholes menegaskan bahwa program RTLH merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat miskin di Kabupaten Pemalang.
“Dari segi hunian memang masih banyak yang tidak layak. Oleh karena itu, Pemda bekerja sama dengan Baznas untuk menangani persoalan kemiskinan yang nyata terlihat di masyarakat kita,” ujar Nurkholes.
Ia menambahkan, penanganan kemiskinan ekstrem tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah daerah, tetapi juga memerlukan sinergi antara pemerintah desa, kecamatan, dan lembaga sosial lainnya.
“Masih banyak masyarakat yang tinggal di hunian tidak layak, sehingga perlu kerja sama berbagai pihak,” lanjutnya.
Menariknya, dalam kegiatan tersebut juga diberikan bantuan sekolah gratis jenjang SMK dari Yayasan Al Islam Randudongkal kepada salah satu penerima bantuan bernama Husna.
“Ini contoh yang baik dari yayasan di Pemalang. Semoga menginspirasi lembaga lain untuk turut mencari anak-anak yang putus sekolah agar bisa kembali bersekolah,” ungkap Nurkholes.
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Pemalang Agus Nurkholis menjelaskan bahwa masing-masing penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp10 juta.
“Harapan kami ada swadaya dari masyarakat karena dengan dana sebesar itu tentu belum mencukupi. Namun, ini bisa menjadi stimulan agar warga bersama-sama gotong royong membantu sesama,” ujarnya.
Agus juga menyampaikan, masyarakat yang ingin mengajukan bantuan RTLH dapat mengusulkan melalui Baznas dengan memenuhi salah satu dari delapan kriteria penerima yang telah ditetapkan.
Salah satu penerima manfaat, Husna, mengaku sangat bersyukur atas bantuan yang diterimanya.
“Saya merasa senang dan bersyukur karena pemerintah sudah membantu keluarga saya. Saya juga bisa melanjutkan sekolah ke SMK lagi karena diterima di Yayasan Al Islam Randudongkal,” tuturnya dengan wajah haru.
Melalui kolaborasi antara Pemda, Baznas, dan lembaga sosial seperti yayasan pendidikan, diharapkan penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pemalang dapat semakin efektif dan tepat sasaran.
***