Suarapemalang.com|Pemalang, Jawa Tengah — Dugaan praktik pengondisian jual beli seragam sekolah di beberapa SMP Negeri Pemalang memicu kekecewaan dan kemarahan orang tua siswa. Orang tua mengeluhkan bahwa mereka dipaksa membeli seragam secara satu paket dari toko tertentu, tanpa diberi pilihan untuk membeli secara terpisah.
Menurut beberapa orang tua, kebijakan ini sangat memberatkan dan tidak adil. Mereka merasa bahwa harga satu paket seragam yang ditawarkan terlalu mahal dan tidak sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka.
“Kami para wali murid atau orang tua siswa sangat keberatan sekali tidak boleh beli seragam batik, Pramuka, dan OSIS saja tapi harus satu paket,” kata salah satu orang tua siswa yang namanya tidak berkenan disebut.
Dugaan kuat bahwa ada kerja sama antara sekolah, MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah), guru, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang, dan toko baju yang ditunjuk, memicu spekulasi bahwa ada permainan tidak sehat dalam penunjukan toko tersebut.
Beberapa orang tua menduga bahwa ada kesepakatan tidak transparan antara pihak sekolah dan toko untuk memaksimalkan keuntungan.
“Kami merasa bahwa ada main dari oknum Guru, oknum MKKS, dan oknum dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang dalam penunjukan toko ini,” tambah narasumber lain.
“Kami berharap pihak berwenang dapat menginvestigasi dan menyelesaikan masalah ini untuk memastikan bahwa proses pembelian seragam di sekolah berjalan secara transparan dan adil.”
Orang tua siswa juga mempertanyakan mengapa sekolah tidak memberikan kesempatan kepada orang tua untuk membeli seragam secara terpisah, sehingga mereka dapat memilih toko yang lebih terjangkau.
“Kami ingin membeli seragam yang sesuai dengan kebutuhan anak kami, bukan dipaksa membeli satu paket yang tidak sesuai dengan budget kami,” kata salah satu orang tua.
Sementara itu, dari pihak dinas pendidikan (Kepala Dindikbud Kabupaten Pemalang dan Ketua MKKS), ketika dihubungi oleh salah satu tim awak media belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan praktik ini. Namun, diharapkan pihak berwenang dapat segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah ini dan memastikan bahwa hak-hak orang tua siswa dihormati.
Dalam beberapa hari terakhir, isu ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Pemalang dan di media sosial (Facabook), banyak yang menuntut transparansi dan keadilan dalam proses pembelian seragam di sekolah, khususnya untuk siswa baru Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Diharapkan pihak sekolah dan dinas pendidikan dapat memberikan jawaban dan solusi yang memuaskan bagi orang tua siswa. (Tim)