banner 728x250

Aksi Unjuk Rasa Sopir Truk di Pemalang: Tolak Larangan Truk ODOL dan Pungli

  • Bagikan
banner 468x60

Suarapemalang.com|Pemalang, Jawa Tengah — Ratusan Supir/Driver truk yang tergabung dalam komunitas truk dari Pemalang, Pekalongan, Tegal, dan Brebes menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Pantura, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (20/6/2025).

Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap larangan truk Over Dimension Over Loading (ODOL) yang akan diberlakukan oleh pemerintah.

Aksi dimulai dari jalur Pantura perbatasan Kabupaten Pemalang-Tegal, dan dilanjutkan dengan konvoi truk bak terbuka yang berhenti menutup seluruh badan jalan dari pertigaan exit Tol Gandulan hingga depan gedung DPRD Kabupaten Pemalang.

Massa aksi memblokade jalan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak adil bagi para sopir truk.

Selain menolak pelarangan truk ODOL, massa juga menuntut penghapusan pungutan liar (pungli) dalam proses uji KIR kendaraan.

Baca Juga :  LMP Tulungagung Pastikan SPMB Jatim 2025 Berjalan Transparan dan Adil

Menurut mereka, pungli ini merupakan salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh para sopir truk dan perlu segera diatasi.

Koordinator aksi, Wahyudi, menyatakan bahwa pada prinsipnya para sopir truk tidak menolak aturan ODOL, selama kebijakan itu tidak merugikan pengemudi.

“Kami para supir truk sangat mendukung, karena barang bawaan tidak berat. Tetapi fakta di lapangan berbeda, yaitu adanya truk ODOL adalah permintaan dari para pengusaha dan para pengusaha barang,” kata Wahyudi.

Ia berharap aspirasi mereka didengar dan diakomodasi oleh wakil rakyat di DPRD.

Menurutnya, para sopir truk hanya ingin mencari nafkah untuk keluarga mereka dan tidak ingin dirugikan oleh kebijakan yang tidak adil.

Baca Juga :  Rabat Beton Desa Pesantren Diduga Proyek Siluman, Tak Ada Papan Informasi Anggaran

Kabag Ops Polres Pemalang, Kombes Polisi Amin Meizy, yang hadir di lokasi, mengimbau massa untuk tetap menjaga ketertiban selama menyampaikan pendapat.

“Kami berharap, menghimbau kepada saudara untuk tetap menjaga ketertiban dan kelancaran arus lalu lintas agar tidak ada hal yang tidak diinginkan,” ujar Meizy di hadapan massa.

Aksi unjuk rasa ini menunjukkan bahwa para sopir truk memiliki kekhawatiran tentang dampak kebijakan pelarangan truk ODOL terhadap kehidupan mereka.

Mereka berharap pemerintah dapat mempertimbangkan aspirasi mereka dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak.

Dengan demikian, aksi unjuk rasa ini menjadi momentum penting bagi para sopir truk untuk menyampaikan aspirasi mereka dan mencari solusi yang terbaik bagi kehidupan mereka.

Baca Juga :  Pemeriksaan Saksi TPPO PT KJS: Desakan untuk Membongkar Jaringan Perdagangan Orang

Pemerintah diharapkan dapat mendengarkan dan mempertimbangkan aspirasi para sopir truk dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan truk ODOL.

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *